Ucayali, Peru – Delegasi Provinsi Kalimantan Timur, yang dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kaltim, melakukan kunjungan lapangan di Ucayali pada Rabu, 10 Oktober, dalam rangkaian kegiatan pertemuan tahunan Governor’s Climate and Forest - Task Force (GCF-TF). Kunjungan lapangan yang membahas konsep "New Forest Economy" ini menyoroti pentingnya keterpaduan antara masyarakat adat, industri, dan pemerintah dalam pengelolaan hutan berkelanjutan.
Delegasi Kaltim berkesempatan mengunjungi komunitas adat San Jose Yunuya, yang telah mengelola secara legal hutan seluas 1.600 ha. Komunitas ini memanfaatkan buah Aguaje (Mauritia flexuosa) secara berkelanjutan tanpa merusak hutan, meskipun tantangan seperti praktik penebangan pohon Aguaje untuk panen masih ada.
Di sisi industri, perusahaan agroforestri Campodrim, yang dikelola oleh Julia Satomi Hashiguchi, memproses buah-buahan lokal seperti aguaje dan acerola menjadi produk bernilai tambah, seperti pulpa beku. Campodrim menggabungkan teknik pertanian tradisional dengan inovasi modern untuk menjaga kelestarian alam sembari mendukung ekonomi lokal.
Dalam rantai proses produksi di tingkat hilir, delegasi juga mengunjungi pabrik Super Frío, yang memproduksi es krim berbahan dasar buah lokal Amazon. Perusahaan ini telah beroperasi sejak 2006 dan menjadi model bagaimana sektor industri dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi regional tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan.
Delegasi Kalimantan Timur berharap dapat mengadaptasi/mengkolaborasi praktik-praktik berkelanjutan ini di Indonesia, khususnya dalam mempertahankan komitmen dan konsistensi pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan agroforestri yang selaras dengan visi pembangunan hijau provinsi.